Mengenal URL dan Fungsinya

Teman-teman pasti sudah tidak asing dengan istilah URl, bukan? Istilah URL ini hampir selalu kita temukan ketika berselancar di internet. Tapi, apakah benar, teman-teman sudah mengerti apa itu URL serta apa saja fungsinya?

Pada artikel kali ini, akan disampaikan informasi terkait pertanyaan-pertanyaan tersebut. Jadi, yuk simak ulasannya sampai selesai!

Pengertian URL

Uniform Resource Locator atau yang biasa kita kenal dengan istilah URL adalah alamat untuk mengacu pada suatu objek (digital) yang ada di internet. Objek tersebut terdiri dari berbagai macam, seperti halaman web, gambar, audio, video, dokumen digital, dan sebagainya.

Beberapa contoh URL yang tentu sudah tidak asing bagi kita, antara lain:

  • https://www.google.com/
  • https://www.facebook.com/
  • https://www.jetorbit.com/

Struktur URL

Seperti alamat rumah yang memiliki identitas seperti nama pemilik rumah, nama jalan, nama gang, hingga kode pos, URL juga memiliki struktur yang hampir mirip dengan identitas rumah tersebut. Secara umum terdapat lima komponen utama dalam setiap URL, yaitu scheme, subdomain, top-level domain, second-level domain, dan subdirectory.

1. Scheme

Scheme merupakan bagian yang mengawali sebuah URL. Komponen ini menunjukkan fungsi spesifik atau hal spesifik yang bisa dilakukan di dalam sebuah website.

Misalnya HTTPS atau Hypertext Transfer Protocol Secure pada https://www.jetorbit.com/. Scheme digunakan untuk mengacak data pribadi seperti password, informasi kartu kredit, dan informasi lainnya. Dengan begitu, data pribadi yang kita miliki akan terlindung dari hacker.

2. Subdomain

Subdomain merupakan bagian dari domain utama yang berdiri sendiri. Subdomain memang bagian yang terpisah dari domain, tetapi tidak akan ada tanpa domain utama itu sendiri. Pada umumnya, subdomain digunakan untuk dua hal. Pertama, subdomain dugunakan untuk melakukan staging dan testing sebuah website. Langkah ini akan memudahkan Anda dalam tracking dan menyimpan perubahan dalam website. Kedua, subdomain digunakan sebagai sekat atau pemisah antara kategori dalam website. Dibandingkan membuat kategori dalam bentuk subdirectory/category, membuat kategori dalam bentuk subdomain dapat dikatakan lebih efektif dan estetis.

Contoh subdomain adalah penggunaan kata ‘today’ pada alamat https://today.line.me/ID

3. Second-level Domain

Second-level domain (SLD) adalah nama website atau domain. Melalui bagian ini, kita bisa dengan mudah mengetahui website apa yang sedang dikunjungi. SLD juga bisa digunakan sebagai branding sebuah bisnis atau tokoh. Oleh karena itu, penting untuk menemukan nama domain yang unik dan sesuai dengan karakter bisnis atau diri teman-teman.

Contoh SLD bisa dilihat dari adanya kata ‘jetorbit’ pada alamat https://www.jetorbit.com/.

4. Top-level Domain

Top-level domain (TLD) menjelaskan jenis organisasi yang dimiliki oleh sebuah website. Ada bermacam-macam jenis TLD, tetapi yang paling umum digunakan adalah ekstensi .com seperti yang digunakan oleh Jetorbit.com. Ekstensi tersebut biasanya digunakan untuk website komersil. Selain itu, terdapat .edu (pendidikan), .org (organisasi), .sch (school), .biz (bisnis), dan lain sebagainya.

Selain TLD berbasis jenis organisasi, ada juga TLD yang menunjukkan basis negara sebuah website. Misalnya .id (Indonesia), .sg (Singapura), .au (Australia), .br (Brazil), .us (Amerika Serikat), .uk (Inggris), dan sebagainya.

5. Subdirectory

Subdirectory adalah bagian akhir atau ekor dari URL. Bagian ini memperlihatkan halaman spesifik yang ditampilkan dalam website.

Contohnya adalah ‘reseller-hosting’ pada URL https://www.jetorbit.com/reseller-hosting/

Dari contoh tersebut, jelas bahwa halaman yang ditampilkan di website tengah membahas reseller hosting.

Sama halnya dengan https://www.jetorbit.com/panduan/ yang menampilkan berbagai panduan terkait hosting, domain, WordPress, Cpanel, reseller hosting, directadmin di Jetorbit.

Fungsi URL

Fungsi URL yang perlu diketahui di antaranya:

  1. Mempermudah dalam mengakses dokumen atau file melalui suatu web.
  2. Digunakan untuk memberikan nama dokumen yang terdapat pada web.
  3. Mempermudah dalam mengingat alamat dokumen yang ada dalam suatu web.
  4. Memudahkan pengguna untuk mengingat alamat yang berisi dokumen yang dicari.
  5. Untuk mengidentifikasi suatu dokumen yang terdapat pada web.

Nah, itulah tadi informasi terkait URL yang mungkin bisa menambah pengetahuan teman-teman semua. Semoga penjelasan yang disampaikan bisa dipahami dengan jelas, ya!

Bagi teman-teman yang juga ingin mempunyai website sendiri, baik untuk keperluan bisnis atau personal, bisa menggunakan layanan dari Jetorbit. Jetorbit menyesuaikan kebutuhan teman-teman, jadi tidak perlu khawatir untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan kami.

Bagi teman-teman yang sudah menggunakan layanan hosting kami, pastikan untuk memperpanjang layanannya ya. Jangan sampai kelewatan dan tidak bisa digunakan. Untuk memperpanjang layanan, teman-teman bisa membaca cara memperpanjang layanan hosting.

Semangat berkarya teman-teman semua!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *