Mengenal Data Audiometri untuk Alat Bantu Dengar

Pernah merasakan gangguan pendengaran? Adanya gangguan pendengaran yang dirasakan tidak bisa dianggap remeh. Jika pembaca merasa pendengarannya terganggu, segera lakukan pemeriksaan untuk penanganan lebih lanjut. Pemeriksaan gangguan pendengaran ini pada umumnya menggunakan data audiometri untuk alat bantu dengar. Sudah tahu apa itu data audiometri? Simak ulasan berikut.

Apa Itu Data Audiometri?

Data Audiometri untuk alat bantu dengar adalah data dari hasil pemeriksaan audiometri yang akan digunakan untuk mendiagnosa pasien. Cara mendapatkan data ini tentunya dari tes pemeriksaan audiometri. Siapa saja bisa melakukan tes ini, jika mengalami gangguan pendengaran atau ingin melakukan cek tingkat fungsi indra pendengaran.

Apa Saja Langkah-Langkah Pemeriksaan Audiometri?

Untuk melakukan pemeriksaan ini tentunya pembaca harus mendaftarkan diri ke tempat jasa periksa telinga atau dokter THT. Pemeriksaan ini akan memutarkan beberapa suara yang akan didengarkan oleh pasien. Biasanya pemeriksaan audiometri memerlukan waktu sekitar 40 sampai 60 menit. Berikut langkah-langkah pemeriksaannya.

1. Konsultasi

Tahap pertama pemeriksaan ini tentu pasien perlu mengkonsultasikan yang dirasakannya terlebih dahulu. Pasien bisa menyampaikan keluhannya yang dirasakan. Biasanya dokter juga akan menyampaikan tahap-tahap pemeriksaannya di sini. Selanjutnya, pasien akan diarahkan ke ruang pemeriksaan.

2. Memasuki Ruangan Pemeriksaan dan Mulai Tes

Pemeriksaan audiometri dilakukan di ruangan kedap suara. Ini mencegah pasien untuk terintervensi suara lain dari luar. Selain itu, pasien juga akan dipakaikan earphone yang akan diputarkan beragam suara. Suara yang diputar ini akan bervariasi, mulai dari volume dan frekuensinya.

3. Menunggu Hasil Diagnosa Data Audiometri

Setelah pemeriksaan, data akan dikumpulkan dan diolah. Pasien bisa menunggu hasil pemeriksaannya. Pemeriksaan audiometri biasanya akan didengarkan audio mulai dari 20 dB hingga 80 dB. Dokter akan membaca hasil pemeriksaan dan mengecek rentang frekuensi audio yang bisa didengarkan oleh pasien.

Tingkat Frekuensi dan Diagnosa Pendengaran

Umumnya, manusia bisa mendengar pada suara dengan rentang frekuensi 20 sampai 20.000 Hertz dan 500 sampai 2.000 Hertz di kesehariannya. Oleh karena itu, pemeriksaan audiometri yang menggunakan beragam tingkatan frekuensi suara bisa memeriksa kemampuan pendengaran dengan melihat dari tingkat rentang frekuensi audio yang bisa didengarkan.

Pasien dengan kemampuan pendengaran normal tidak bisa mendengar audio dalam rentang 0-15 desibel. Sementara itu jika pasien tidak mampu mendengar pada rentang suara 15 sampai 25 desibel, pasien kehilangan kemampuan mendengar kecil. Pada rentang suara 40 sampai 55 desibel, pasien yang tidak bisa mendengarkannya mengalami kehilangan kemampuan pendengaran sedang.

Pada rentang 70-90 desibel, pasien yang tidak mampu mendengar suaranya sudah dikatakan kehilangan kemampuan pendengaran yang berat. Akan menjadi sangat berat apabila pasien tidak mampu mendengarkan suara lebih dari 90 desibel. Pasien yang kehilangan kemampuan pendengarannya berat hingga sangat berat harus mendapatkan tindakan lanjut agar bisa mendengarkan dengan baik.

Apa Solusinya untuk Pasien yang Kehilangan Kemampuan Mendengarkan?

Untuk pasien yang kehilangan kemampuan pendengarannya perlu diberikan tindakan lebih lanjut. Tentu jika dibiarkan saja pasien tidak bisa melakukan kegiatan kesehariannya secara normal. Ini juga bisa membuat pasien menderita gangguan lainnya seperti vertigo.

Salah satu cara yang bisa menjadi solusinya adalah dengan memasang alat bantu dengar. Pasien dengan gangguan pendengaran bisa memasang alat bantu dengar di AQM Hearing Center. Layanan ini sudah memiliki beberapa cabang, seperti di Tangerang, Jakarta, dan Surabaya. Pembaca juga bisa menghubunginya langsung dengan mengakses aqm-hearingcenter.com dan melakukan konsultasi.

Demikian informasi terkait data audiometri untuk alat bantu dengar yang harus dipahami. Bagaimana? Informasi di atas cukup mudah untuk dipahami bukan? Jadi, jika memang merasa mengalami gangguan pendengaran, maka jangan ragu untuk berkonsultasi ke pihak yang tepat! 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *